14 April 2009

"Slogan- Slogan Manis Tanpa Bukti"

"Apabila anda memilih saya, dan terpilih maka yang akan saya perjuangkan untuk anda adalah :Kesejahteraan anda, pendidikan anak- anak anda digratiskan, pengobatan gratis, dan perbaikan sarana dan prasarana publik akan menjadi perhatian saya kelak."

Cuplikan diatas adalah sedikit gambaran yang sering dilontarkan seorang calon legislatif atau eksekutif pada saat kampanye untuk menggalang suara rakyat agar terpilih dalam sebuah pesta yang disebut, PESTA RAKYAT.

Ya, sebuah pesta rakyat, yang mana mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln menyebutnya, sebuah pesta yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat pula. Ini bukan sebuah pesta sembarangan.

Bukan sebuah pesta makan minum yang mengenyangkan perut sesaat, bukan pesta minuman yang memabukkan, bukan pesta study banding yang menghamburkan uang rakyat, bukan pesta seks yang menghamburkan sperma, bukan pesta untuk menguji argumentasi orang lain agar dibilang pintar, dan tentunya bukan sembarangan pesta. Adalah pesta DEMOKRASI.

Dengan slogan manis klasiknya (saya katakan slogan klasik karena,siapapun dia calon 'Raja', slogan yang diusung dalam kampanye Politiknya adalah : Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sarana dan Prasarana publik dan tak lupa bidang infrastruktur lainnya akan menjadi perhatian saya jika terpilih kelak), dengan semangat berapi- api, para pencari suara dengan lantang akan berkata lagi : " Jika mau hidup sehat, pendidikan anak- anak anda digratiskan, membeli barang ( terutama Sembako) dengan harga murah, dibuat jalan yang bagus yang menghubungkan antar kota ke kota atau antar kota ke provinsi dan lain- lain, maka anda harus memilih saya".

Ketika itu, rakyat kecil yang tidak memahami betul apa yang anda sebut dengan POLITIK, saat itu juga mereka menaruh harapan dipundak anda karena, Pendidikan anaknya terjamin sehingga bisa sampai Sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, Asupan gizi untuk balita dan kesehatan terjamin, bisa dapat membeli barang dengan harga murah, intinya semua sudah terjamin. Ibaratnya mata mereka dibutakan sesuatu, ya....mata mereka dibutakan oleh slogan- slogan manis anda, seketika itu juga rakyat tanpa berpikir panjang membulatkan suaranya untuk anda.

Namun beberapa saat setelah anda mendengar hasil rekapitulasi penghitungan suara, dan anda dinyatakan MENANG dalam pesta yang Demokrasi karena suara rakyat, tingkah laku anda berubah drastis, tidak seperti biasanya. Raut wajah anda berubah seperti seekor harimau yang tidak pernah senyum, langkah kaki anda bagaikan kaki gajah yang menginjak- injak semut, Sorot mata anda bagaikan serigala yang mengintai mangsanya, anda lebih suka berada ditempat- tempat ramai (Dugem alias Dunia Gemerlap), bermesraan dengan pramuria dihotel- hotel berbintang, dan anda pula yang menjadi pengunjung sejati bar- bar kelas kakap.

Tidak pernah terpikirkan oleh anda untuk merealisasikan janji- janji manis anda, tetapi lebih senang memikirkan keluargamu, bagaimana satu proyek atau aliran dana dari eksekutif atau legislatif bisa dicairkan lewat anda supaya mendirikan perusahaan pribadimu atas nama rakyat, anda berpikir siapa yang harus menjadi pasangan selingkuh anda, berapa banyak mobil yang harus parkir digarasi rumah anda, seberapa gelang emas dan cincin emas buat istri anda, jenis handphone apa yang harus dibelikan buat anakmu, apa type rumah yang seharusnya anda tempati, apa model emas atau batu pualam yang menghiasi rumah anda, dimana letak kantong- kantong uang rakyat, supaya kuku gurita bisa anda tanam disana.

Setelah itu, anda berpikir Siapa manusia yang harus anda makan karena dia menyuarakan suatu pembenaran atas kebenaran dan menentang Kebenaran Versi anda yang disebutkan diatas. Tidak puaskah anda dengan semua yang disebutkan diatas ??? Apakah kebenaran yang anda bangun adalah untuk membungkam kebenaran lain ??? Sekejam itukah Tuhan yang anda sembah selama ini ???.


Saya hanya bisa mengucapkan : SELAMAT ATAS PRESTASI GEMILANG ANDA". Ini adalah sebagian (Karena tidak semua begitu) wajah pesta Demokrasi di Republik ini untuk menjadi atau menggalang suara rakyat dengan janji- janji manis tanpa bukti, Sebuah lyrik lagu dari Iwan Fals menggambarkan apa yang sesungguhnya mengenai ini (Coba dengar sendiri lagu yang berjudul, ANJING LIAR).

Sebelumnya berkantong kosong, tetapi setelah terpilih isi kantong menjadi tebal, banyak keluar kota dengan alasan urusan dinas, mengabaikan penderitaan rakyat, angka pengangguran makin bertambah, anak jalanan semakin hari bertambah pula, Tetapi bapak- bapak yang dipilih dalam sebuah pesta rakyat hanya diam membisu seribu bahasa.;

Siapakah yang memilih anda??? untuk siapa anda terpilih ??? Apakah anda memikirkan nasib rakyat kecil yang notabene orang yang memilih anda sehingga anda pantas menyandang titel Wakil rakyat,kepala rakyat dan lain yang ada kaitanya dengan rakyat???. Saya hanya mau ingatkan anda, bahwa ingat selalu satu kata, yaitu : R A K Y A T

Saat ini rakyat Indonesia membutuhkan seorang figur pemimpin atau wakil mereka yang memiliki keberpihakkan secara totalitas kepada Rakyatnya, Bukan seseorang yang memberi janji- janji manis dan mulus, namun setelah menjadi ' raja' mengabaikan penderitaan dan membuat rakyat menderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar